Gejala Penyakit HIV AIDS

Pengobatan Alternatif HIV AIDS Info HP/WA 0822 2525 2288

7 Gejala HIV AIDS Pada Laki-Laki Yang Harus diKetahui

Cara Mengobati Hiv Info hubungi kami secepatnya HP/WA 0822 2525 2288 HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal. Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
 
OBAT PENYAKIT HIV

HIV/AIDS di Indonesia

Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi. Pulau Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS di Indonesia. Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari jumlah tersebut, setengah persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Wanita usia 15 tahun ke atas yang hidup dengan kondisi HIV sekitar 250 ribu jiwa. Angka kematian akibat AIDS mencapai 35 ribu orang. Dengan demikian terdapat anak-anak yatim piatu akibat kematian orang tua karena AIDS berjumlah 110.000 anak.

Penyebaran HIV
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine. Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.

Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:

  • Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.
  • Melalui seks oral.
  • Pemakaian alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian.
  • Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
  • Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
    Tes Infeksi HIV
  • Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes HIV yang disertai konseling. Segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV. Dengan tes ini akan diketahui hasil diagnosis HIV pada tubuh Anda.

Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih dahulu. Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup keseharian. Setelah tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV jika terbukti positif.

Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan setelah seseorang melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV.

OBAT PENYAKIT HIV

Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah serokonversi (Periode waktu tertentu di mana antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan virus.). Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul. Dan tahap yang ketiga adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS.

Tahap Pertama
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Masa waktu inilah yang sering disebut sebagai serokonversi.

Diperkirakan, sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah:

  • Tenggorokan sakit
  • Demam
  • Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
  • Pembengkakan noda limfa
  • Penurunan berat badan
  • Diare
  • Kelelahan
  • Nyeri persendian
  • Nyeri otot

Gejala-gejala di atas bisa bertahan selama satu hingga dua bulan, atau bahkan lebih lama. Ini adalah pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Tapi, gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.

Lakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang membuat Anda berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV.

Tahap Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Periode ini disebut sebagai masa inkubasi, atau masa laten. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita sudah bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.

Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir:

  • Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha.
  • Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
  • Merasa kelelahan hampir setiap saat.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
  • Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
  • Sesak napas.
  • Diare yang parah dan berkelanjutan.
  • Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina.
  • Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.

Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia. Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu meningkatkan kesehatan. Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan orang yang baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya.

OBAT PENYAKIT HIV

Sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4 (salah satu jenis sel darah putih). Sel ini melindungi dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya. HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh. Virus memasuki sistem kekebalan pada sel CD4. Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan kali. Virus yang menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi.

Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV. demikianlah artikel sederhani mengenai penyakit HIV ini Semoga dapat bermanfaat. untuk konsultasi lebih lanjut silahkan hubungi kami INFO HP/WA 0822 2525 2288.

5 Gejala HIV pada Pria Masih Jarang Diketahui

Cara Mengobati HIV Secara alami Untuk Info HP/WA 0822 2525 2288 Penyakit HIV AIDS memiliki stigma negatif di masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang menjauhi orang yang mengidap HIV AIDS. Kondisi ini tentu memengaruhi mental pasien dan membuat mereka semakin mudah depresi. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk penderita HIV AIDS. Dalam momen Hari HIV AIDS 1 Desember, baru-baru ini, Rabu (29/11), Boldsky melansir bahwa para ilmuwan telah menemukan temuan berupa mikroorganisme yang berpotensi untuk mengobati HIV di Gurun Atacama Chile, salah satu tempat tertinggi dan terkering di bumi. Menindaklanjuti ini, peneliti telah mengambil sampel tanah dari ketinggian 3 ribu sampai 5 ribu meter di atas permukaan laut.

OBAT HIV AMPUH

Peneliti Michael Goodfellow dari Universitas Newcastle di Inggris, mengatakan penelitian ini fokus pada aktinobakteri karena mereka adalah spesies dan sumber senyawa bioaktif yang tak tertandingi. Para peneliti menemukan bahwa 40 persen dari aktinobakteri yang ditangkap dalam sampel belum pernah ditemukan sebelumnya.

“Bank benih mikroba ini merupakan sumber benih yang sangat besar untuk program bioteknologi, terutama di era yang resistensi terhadap antibiotik begitu cepat dan menjadi ancaman kesehatan global,” kata Goodfellow. Dia mengatakan, penemuan bakteri baru itu berpotensi digunakan untuk menciptakan pengobatan baru. Juga penting bahwa satu strain bakteri yang ditemukan terbukti menjadi penghambat enzim yang memungkinkan virus HIV berkembang biak.

AIDS merupakan singkatan dari “Acquired Immuno Deficiency Syndrome” yang merupakan suatu sindrom komplikasi berbagai jenis penyakit yang muncul bersamaan akibat sistem imunitas tubuh yang rusak dikarenakan infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merupakan suatu virus yang bisa melemahkan sistem imunitas tubuh. Orang yang terserang virus ini akan dengan gampang ia terkena infeksi oportunistik / gampang terserang tumor. Pada umumnya HIV dan virus virus semacamnya bisa ditularkan lewat kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) / aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, cairan vagina, air mani, cairan preseminal, dan juga air susu ibu.

Pada dasarnya HIV AIDS merupakan sebuah penyakit yang menakutkan dan berbahaya. Maka bersyukurlah bagi Anda yang sampai saat ini belum terserang oleh penyakit HIV AIDS ini, dan upayakan sebisa mungkin jauhkan dan hindarilah diri dari penyakit yang membahayakan ini dengan mengkonsumsi obat HIV AIDS terbaru 2017. Pasti yang menjadi pertanyaan sekarang ini, bagaimana seseorang bisa tertular HIV?

  • Faktor Genetik {keturunan}, seorang ibu yang terjangkit oleh AIDS bisa mewarisi penyakit yang dideritanya kepada janin yang dikandung dalam perutnya. Penularan HIV lewat rahim pada waktu parinatal terjadi ketika minggu akhir masa kehamilan. Adapun angka penularan virus ketika masa kehamilan dan persalinan yakni mencapai 25%.
  • Seks Bebas — melakukan hubungan intim dengan banyak lawan jenis dan tidak menggunakan alat pengaman (kondom) adalah faktor utama penularan HIV. Terjadinya hal ini dikarenakan ketika terjadi kontak sekresi di cairan vagina pada bagian alat kelamin akan membuat seseorang tertular dengan penyakit HIV AIDS.
  • Penggunaan Jarum Suntik Tidak Steril, hal tersebut sangat bisa mendorong orang orang untuk terserang oleh penyakit HIV AIDS. Dan para pengguna narkoba yang kadang kadang bertukar jarum suntik akan dengan mudah tertular oleh penyakit HIV AIDS. Dan penularan ini bisa terjadi diakibatkan jarum suntik yang tidak steril, yang dikarenakan oleh cairan pada pengidap HIV AIDS pindah kedalam tubuh yang sehat.
  • Karena transfusi darah yang tidak steril, cairan dalam tubuh orang yang mengidap penyakit AIDS sangat gampang menular, sehingga ketika melakukan transfusi darah, Anda harus lebih teliti, sebab pemilihan & penyeleksian donor adalah fase pertama untuk mencegah terjadinya penularan AIDS.
    Kenali Gejala Awal Penyakit HIV AIDS

Meskipun HIV AIDS bisa mengakibatkan gangguan pada kondisi kesehatan yang serius, tapi sangat disayangkan gejala awal dari penyakit HIV AIDS kurang diketahui. Sehingga pada akhirnya penyakit ini diketahui pada saat telah masuk tahap stadium yang kronis /parah.

  • Kecapean, disaat virus itu sudah masuk kedalam tubuh Anda, maka mereka akan mengenai sel-sel yang sehat dalam tubuh. Sehingga bisa mengakibatkan kecapean dan membuat tubuh menjadi lemah.
  • Demam, gejala utama penyakit HIV AIDS ini juga bisa berupa demam ringan, sakit tenggorokan serta terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening. Hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa virus tersebut sudah masuk ke aliran darah & merusak sistem imunitas tubuh Anda.
  • Ruam kulit, sebuah ruam kulit seperti bisul & jerawat yang mendadak menyerang tubuh dapat pula jadi pertanda awal adanya penyakit HIV AIDS. Terjadinya penyakit kulit ini hanya seketika sehabis Anda terkena infeksi HIV.
    Nyeri otot, terjadinya nyeri otot ini karena adanya peradangan pada kelenjar getah bening Anda. Nyeri inipun bisa melanda bagian sendi & pangkal paha / lutut.
  • Mual, muntah & diare, diare yang berlangsung terjadi dan dengan disertai mual & muntah juga bisa jadi gejala bahwa diri Anda terkena infeksi penyakit HIV AIDS.
  • Mengalami penurunan berat badan & batuk kering, berat badan yang menurun drastis dan batuk kering juga pertanda awal Anda terserang oleh HIV AIDS. Hal tersebut bisa terjadi diakibatkan oleh HIV yang mengganggu kesehatan sel tubuh lain.

“Hal ini dapat memberikan petunjuk penting untuk pengembangan obat anti-HIV,” kata Goodfellow.

HIV adalah virus yang menyerang sistem imun atau kekebalan tubuh—yang merupakan pertahanan tubuh terhadap penyakit. Jadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, maka seseorang yang hidup dengan HIV yang tidak menerima perawatan, akan merasa lebih sulit untuk melawan infeksi dan penyakit.

OBAT HIV AMPUH

Virus dapat ditularkan melalui kontak dengan darah, sperma atau cairan Miss V yang terinfeksi. Demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan adalah beberapa gejala awal HIV. Jika diobati tepat pada waktunya maka seseorang dapat mencegah virus itu tak sampai menjadi AIDS. Jika terjadi AIDS, minum rejimen antiretroviral (ARV) secara rutin dapat memperlambat penyakit dan juga mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.

Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV. demikianlah artikel sederhani mengenai penyakit HIV ini Semoga dapat bermanfaat. untuk konsultasi lebih lanjut silahkan hubungi kami INFO HP/WA 0822 2525 2288.

Kenali Perbedaan Gejala HIV pada Pria dan Wanita

Cara Tradisional Mengobati HIV AIDS Info HP/WA 0822 2525 2288 HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.AIDS menjadi penyakit yang menambah daftar jumlah penyakit paling mematikan yang belum memiliki obat. Karena itulah semua orang di dunia ini sangat takut terhadap penyakit AIDS. AIDS merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari virus, sebuah virus yang sering disingkat dengan nama HIV. HIV atau Human Immunodeficiency Virus sebenarnya bukan jenis virus penyakit menular yang mudah menyebar. Penyakit ini akan menular melalui pertukaran darah dan cairan tubuh lain. Kontak secara langsung tanpa melibatkan cairan tertentu sama sekali tidak berbahaya.

OBAT HIV HERBAL

Beberapa perantara yang menyebabkan penularan AIDS adalah seperti :

  • pemakaian jarum suntik bersama dengan penderita AIDS
  • hubungan seksual bebas tanpa pelindung
  • transfusi darah yang mengandung HIV serta wanita hamil kepada janin

Gejala HIV AIDS
HIV AIDS memang membutuhkan waktu sebelum benar-benar virus memang menginfeksi ke dalam tubuh. Gejala awal infeksi HIV bisa menyebabkan gangguan kesehatan biasa seperti flu, batuk, demam dan sakit kepala. Tapi setelah dua minggu lebih dan tubuh memberikan reaksi yang besar terhadap infeksi virus HIV maka gejala lain sering muncul. Berikut ini adalah berbagai gejala yang muncul sesuai dengan tahapan infeksi virus HIV hingga menjadi AIDS.

Gejala Awal
gejala HIV AIDS Semua penderita HIV AIDS biasanya memiliki beberapa gejala yang berbeda. Setiap tahap awal biasanya menghasilkan gejala seperti penyakit biasa. Infeksi HIV biasanya akan meningkatkan gejala setelah masa virus masuk ke dalam tubuh antara 2 hingga 6 minggu. Tubuh akan mengirimkan respon yang menandakan bahwa virus sudah masuk ke dalam tubuh. Gejala awal ini bisa muncul dalam beberapa waktu yang berbeda, bahkan ada penderita HIV yang tidak pernah merasakan gejala hingga lebih dari 8 tahun.

Berikut ini beberapa gejala HIV AIDS awal yang umum terjadi :

  • Demam tinggi yang terkadang sembuh sendiri, namun bisa muncul lagi dalam waktu mendadak.
  • Rasa sakit pada tenggorokan dan biasanya rasa sakit lebih sering dilihat sebagai gejala flu.
  • Ada ruam kemerahan dan hitam pada di atas kulit.
  • Tubuh akan terasa lebih lelah dan tidak bisa melakukan aktivitas dengan bebas.
  • Rasa sakit pada semua bagian persendian dan otot.
  • Terjadi pembengkakan pada bagian kelenjar yang tidak disertai dengan rasa sakit.
  • Sakit kepala yang sangat parah dan bisa menyebabkan penderita tidak bisa bangun atau membuka mata.

Gejala Tahap Lanjut
Pada tahap yang lebih lanjut maka sebenarnya penderita justru tidak merasakan gejala seperti pada tahap awal. Virus akan berkembang dalam tubuh dan tidak menyebabkan rasa sakit. Padahal selama periode ini sebenarnya virus berkembang dan merusak sistem tubuh. Perawatan dan pengobatan yang dilakukan pada tahap lanjut berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan sel dan menjaga kerusakan organ. Biasanya masa tahap lanjut bisa mencapai 10 tahun atau lebih tergantung dari kondisi penderita. Pada tahap ini penderita tetap bisa memiliki potensi menularkan HIV meskipun virus yang berkembang dalam tubuh jumlahnya sudah lebih kecil.

OBAT HIV HERBAL

Gejala Tahap Akhir
gejala HIV AIDSPada tahap akhir biasanya infeksi virus HIV sudah menjadi AIDS yang berarti bahwa tubuh sudah mengalami beberapa perubahan yang sangat besar untuk kesehatan. Virus HIV yang telah berkembang akan mengalami perubahan dan menggerogoti sistem kekebalan tubuh. Berikut ini beberapa gejala HIV AIDS yang bisa muncul.

  • Sistem kekebalan tubuh yang terus melemah dan mudah terserang penyakit.
  • Berat badan menurun cepat dan tanpa alasan khusus.
  • Banyak mengeluarkan keringat terutama pada malam hari meskipun saat cuaca panas dan dingin.
  • Merasakan lelah yang sangat panjang dan membuat tubuh tidak bisa digunakan untuk beraktivitas.
  • Terjadi pembengkakan kelenjar pada bagian ketiak, leher maupun selangkangan.
  • Gangguan pencernaan yang bisa menyebabkan diare dan muntah berlebihan selama beberapa minggu.
  • Banyak luka kecil yang ditemukan pada bagian mulut, alat kelamin hingga anus.
  • Penderita akan mengalami depresi yang menyebabkan kehilangan ingatan dan depresi yang mengacaukan mental.

Fakta-Fakta Gejala HIV AIDS
Penyakit HIV AIDS biasanya memang menimbulkan gejala awal yang sulit untuk dipahami. Bahkan masih terjadi kesalahan ketika menentukan jenis penyakit yang terjadi seperti penyakit tifus atau kelelahan. Padahal mungkin penderita HIV AIDS sudah merasa ketakutan. Metode untuk memastikan diagnosa hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah. Berikut ini adalah beberapa macam fakta tentang gejala HIV AIDS :

Gejala Awal
Gejala HIV AIDS awal sama sekali tidak menunjukkan tentang infeksi virus HIV AIDS. Beberapa gejala yang ringan seperti flu, batuk, sakit kepala, demam dan merasa lelah adalah hal yang sangat wajar. Kondisi ini bisa terjadi selama 2 hingga 6 minggu. Setelah itu kondisi tubuh akan pulih seperti biasa dan sebenarnya tubuh akan mengembangkan virus HIV selama beberapa tahun.

Pembengkakan Kelenjar
Kelenjar getah bening yang ada dalam tubuh berfungsi untuk mencegah semua infeksi dalam tubuh. Jika virus HIV telah masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar. Kondisi ini disebabkan karena kekebalan tubuh menurun drastis dan kelenjar getah bening bekerja terlalu keras. Penderita bisa mengalami kondisi ini selama beberapa bulan.

Penyakit Infeksi
Ketika virus HIV telah masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan melawan namun infeksi virus sering membuat sistem kekebalan menurun dengan cepat. setelah itu maka tubuh akan mengembangkan berbagai jenis penyakit yang disebabkan karena infeksi seperti radang paru-paru, infeksi pada ginjal, mata, saluran pencernaan, dan bahkan hingga ke otak. Kondisi ini menyebabkan infeksi HIV akan sulit untuk diobati.

Gangguan Reproduksi
Bagi wanita maupun pria yang terkena infeksi HIV maka bisa menyebabkan gangguan reproduksi. Gangguan ini menyebabkan wanita mengalami gangguan siklus menstruasi. Selain itu masalah penyakit seksual lainnya juga akan lebih sering muncul seperti infeksi radang panggul, kanker serviks dan penyakit kelamin.

Muncul Ruam Pada Kulit
Penderita HIV AIDS memang sangat rentan dengan paparan sinar matahari. Ruam merah dapat muncul di semua bagian kulit. Biasanya dimulai dengan benjolan kecil yang akan membuat kulit disekitarnya menjadi kusam dan bersisik. Selain itu penyakit kulit juga bisa berkembang dari infeksi virus herpes.

Gejalanya membuat tubuh lemah
Gejala yang muncul pada tahap lanjut biasanya banyak disertai dengan penyakit yang bisa membuat tubuh menjadi lebih lemah. Biasanya penderita akan mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan nafsu makan menurun, nyeri pada semua bagian sendi tubuh, batuk yang kronis dan kesulitan pernafasan. Bahkan pada tahap yang lebih lanjut penderita bisa menderita tekanan mental yang lebih berat hingga stres.

OBAT HIV HERBAL

Cara Mengurangi Resiko HIV AIDS
Penularan HIV AIDS hanya terjadi jika ada penularan cairan dari tubuh penderita ke orang lain. Beberapa media sering menyebabkan penularan dengan cepat seperti darah dan cairan sperma. Berikut ini langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV AIDS :

  • Hindari seks bebas – Potensi seks bebas yang berkembang akan memicu penyebaran HIV AIDS menjadi lebih cepat.
  • Setiap pada pasangan – Setia hanya dengan satu pasangan dan saling percaya menjadi dorongan yang kuat untuk menurunkan resiko penyakit HIV AIDS.
  • Hindari narkoba – Semua jenis narkoba memiliki efek yang buruk untuk kesehatan. Bahaya narkoba dengan pemakaian jarum suntik secara bersama-sama bisa meningkatkan resiko penyakit ini menjadi lebih luas.
  • Pemeriksaan HIV AIDS – Hal ini harus dilakukan untuk orang yang ingin melakukan menyumbangkan darah. Hal ini untuk mencegah agar tidak terjadi penularan lewat tranfusi darah.
  • Pengembangan kegiatan agama, sosial dan budaya – Berbagai macam kegiatan yang mendorong kesadaran masyarakat tentang HIV AIDS akan menurunkan resiko penceg

Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV. demikianlah artikel sederhani mengenai penyakit HIV ini Semoga dapat bermanfaat. untuk konsultasi lebih lanjut silahkan hubungi kami INFO HP/WA 0822 2525 2288.

12 Gejala Awal HIV Pada Pria Penting Untuk Diwaspadai

Cara Mengobati HIV AIDS Yang Terbukti Efektif INFO HP/WA 0822 2525 2288 Orang yang baru saja terinfeksi HIV akan mengalami gejala seperti penyakit flu. Ini terjadi selama kurang lebih satu bulan hingga dua bulan setelah terinfeksi. Gejala awal yang muncul seperti demam, tenggorokan sakit, dan munculnya ruam. Tapi, beberapa orang yang menderita HIV tidak merasakan tanda dan gejala selama bertahun-tahun.Hanya dengan menjalani tes HIV, kita bisa tahu pasti apakah kita terinfeksi atau tidak. Makin cepat HIV terdeteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi. Jika Anda merasa berisiko terinfeksi HIV, konsultasikan kepada dokter atau klinik kesehatan terdekat. Jangan menunda penanganan setelah Anda tahu telah terinfeksi HIV. Jika terlambat, virus bisa dengan cepat menyebar ke dalam sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa mengganggu kesehatan Anda. Anda juga bisa menghindari penyebaran virus kepada orang-orang terdekat atau pun kepada orang lain.

OBAT HIV ALAMI

Melakukan Tes HIV/AIDS
Untuk menguji apakah kita terinfeksi HIV, satu tes yang paling umum adalah tes darah. Darah akan diperiksa di laboratorium. Tes ini berfungsi untuk menemukan antibodi terhadap HIV di dalam darah. Tapi, tes darah ini baru bisa dipercaya jika dilakukan setidaknya sebulan setelah terinfeksi HIV, karena antibodi terhadap HIV tidak terbentuk langsung setelah infeksi awal. Antibodi terhadap HIV butuh waktu sekitar dua minggu hingga enam bulan, sebelum akhirnya muncul di dalam darah.

Masa antara infeksi HIV dan terbentuknya antibodi yang cukup untuk menunjukkan hasil tes positif disebut sebagai “masa jendela”. Pada masa ini, seseorang yang terinfeksi HIV sudah bisa menularkan virus ini, meski dalam tes darah tidak terlihat adanya antibodi terhadap HIV dalam darah. Salah satu cara mendiagnosis HIV selain dengan tes darah adalah Tes “Point of care”. Pada tes ini, sampel liur dari mulut atau sedikit tetes darah dari jari akan diambil, dan hasilnya akan keluar hanya dalam beberapa menit.

Sebelum seseorang diberikan diagnosis yang pasti, perlu dilakukan beberapa kali tes untuk memastikan. Hal ini dikarenakan masa jendela HIV cukup lama. Jadi, hasil tes pertama yang dilakukan belum tentu bisa dipercaya. Lakukan tes beberapa kali jika Anda merasa berisiko terinfeksi HIV. Jika dinyatakan positif HIV, beberapa tes harus dilakukan untuk memerhatikan perkembangan infeksi. Setelah itu, barulah bisa diketahui kapan harus memulai pengobatan terhadap HIV.

OBAT HIV ALAMI

Tempat Melakukan Tes HIV/AIDS
Ada beberapa tempat untuk melakukan tes darah HIV. Bahkan, beberapa puskesmas juga sudah menyediakan layanan untuk tes HIV. Klik tautan ini untuk melihat beberapa rumah sakit di Indonesia yang menyediakan fasilitas tes HIV dan layanan bagi pengidap HIV dan AIDS.

Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya:

  • Komunitas AIDS Indonesia
  • ODHA Indonesia
  • Himpunan Abiasa
  • Yayasan Spiritia
  • Yayasan Orbit
  • Yayasan AIDS Indonesia

Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Anda bisa berkonsultasi kepada mereka tentang segala hal yang berhubungan dengan HIV/AIDS. Sekarang, alat tes HIV rumahan juga tersedia bebas untuk dibeli di apotik, klinik kesehatan, atau melalui internet. Tapi, untuk lebih jelas dalam memahami virus ini, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter. Jika berminat melakukan tes HIV, sebelumnya akan diberikan penyuluhan atau konseling. Tes HIV tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan orang yang bersangkutan.

Di Indonesia penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian untuk pengguna narkotika suntik (penasun). Entah terjadi gejala atau tidak, seseorang yang terinfeksi HIV bisa menularkan virus kepada orang lain. Orang yang positif mengidap HIV lebih mudah menularkan virus beberapa minggu setelah mereka tertular. Pengobatan terhadap HIV akan menurunkan risiko penyebaran kepada orang lain.

OBAT HIV ALAMI

Penyebaran HIV
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui udara seperti virus batuk dan flu. HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urine tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak. Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah:

  • Darah
  • Dinding anus
  • Air Susu Ibu
  • Sperma
  • Cairan vagina, termasuk darah menstruasi

HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan mandi, handuk, peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang sama, digigit binatang atau serangga seperti nyamuk. Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah adalah:

  • Melalui luka terbuka di kulit.
  • Melalui dinding tipis pada mulut dan mata.
  • Melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin.
  • Melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi.
  • Melalui hubungan seks

Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan orang yang baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya.

  • Tinggi rendahnya risiko penularan HIV berbeda-beda, tergantung pada jenis hubungan seks yang dilakukan.
  • Melakukan seks oral pada pria yang positif HIV, dan pria itu ejakulasi di mulut.
  • Penularan HIV bisa terjadi ketika kita lakukan seks oral pada wanita yang positif mengidap HIV, terutama saat sang wanita sedang menstruasi, meski risikonya kecil.
  • Menerima seks oral dari orang yang menderita HIV risikonya sangat rendah, karena HIV tidak menular melalui air liur.
    Selain melalui hubungan seks,

HIV bisa menular melalui:

  • Tranfusi darah.
  • Dari ibu kepada bayi, baik saat kehamilan, melahirkan, atau ketika menyusui.
  • Berbagi jarum, baik untuk menindik atau menato.
  • Berbagi suntikan, terutama bagi para panasun (pengguna narkotika suntik).
    Berbagi alat bantu seks dengan pengidap HIV.

Pengaruh HIV Pada Tubuh Manusia

kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4 (salah satu jenis sel darah putih). Sel ini melindungi dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya. HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh. Virus memasuki sistem kekebalan pada sel CD4. Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan kali. Virus yang menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi.

OBAT HIV ALAMI

Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia. Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu meningkatkan kesehatan. Ketika proses ini terjadi, tubuh akan tetap merasa sehat dan tidak ada masalah. Kondisi ini bisa berlangsung selama 10 tahun atau bahkan lebih. Dan penderita bisa menyebarkan virus pada periode ini. demikianlah artikel sederhana mengenai penyakit hiv semoga dapat bermanfaat.

13 Ciri-Ciri Penyakit HIV Pada Pria yang Wajib Dipahami

Cara Ampuh Mengobati HIV AIDS INFO HP/WA 0822 2525 2288 HIV merupakan penyakit menakutkan ini masih salah satu penyebab utama kematian di antara laki-laki dan perempuan dan berkembang dan negara maju. Virus HIV mungkin ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui darah, alat kelamin, cairan ASI yang terinfeksi dan darah, sperma pria yang terinfeksi. Penularan virus ini dapat terjadi selama transfusi darah, hubungan seks tanpa alat pengaman atau dapat ditularkan melalui jarum suntik. selama kehamilan dan menyusui, seorangg wanita yang terinfeksi kemungkinan akan menularkan virus ke anak.

obat hiv tradisional

 

AIDS merupakan tahap akhir penyakit infeksi yang disebabkan oleh HIV yang dapat infeksi pada sistem organ tubuh termasuk otak sehingga menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Gejala HIV AIDS tidak begitu saja langsung timbul. berikut kita akan jelaskan berbagai macam obat hiv yang bisa diperoleh dari tanaman-tanaman sekitar kita. selain itu obat hiv ini juga alami dan tanpa efek samping.
  
Pemerintah kita memang sejak tahun 2005 sudah menyediakan obat HIV yang disubsidi penuh (cuma-cuma). Ini sejalan dengan anjuran WHO agar orang dengan HIV yang memerlukan obat ini dapat menggunakannya dengan mudah. Semula obat HIV yang digunakan di Indonesia merupakan obat impor, tetapi sejak tahun 2004 telah diproduksi sendiri oleh perusahaan pemerintah Kimia Farma. Manfaat obat HIV yang dikenal sebagai obat antiretroviral (ARV) cukup banyak. Obat ini jika digunakan secara teratur akan dapat menurunkan angka kematian, mengurangi keperluan penderita dirawat di rumah sakit, memulihkan kekebalan tubuh yang rendah, menekan berkembangbiaknya HIV, dan tak kalah pentingnya mengurangi risiko penularan. 
 
PENGERTIAN HIV
HIV adalah kependekan dari Human Immunodeficiency Virus.Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. 
 
SEBERAPA CEPAT HIV BISA BERKEMBANG MENJADI AIDS ?
Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dan Pengobatan Herbal dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.Belum ada obat untuk menyembuhkan infeksi HIV, tapi ada pengobatan yang bisa memperlambat perkembangan penyakit. Perawatan ini bisa membuat orang yang terinfeksi untuk hidup lebih lama dan bisa menjalani pola hidup sehat. Ada berbagai macam jenis obat yang dikombinasikan untuk mengendalikan virus. 
 
obat hiv tradisional
Obat-obatan Darurat Awal HIV
Jika merasa atau mencurigai baru saja terkena virus dalam rentan waktu 3×24 jam, obat anti HIV bisa mencegah terjadinya infeksi. Obat ini bernama post-exposure prophylaxis (PEP) atau di Indonesia dikenal sebagai profilaksis pasca pajanan. Profilaksis adalah prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada mengobati.Pengobatan ini harus dimulai maksimal tiga hari setelah terjadi pajanan (terpapar) terhadap virus. Idealnya, obat ini bisa diminum langsung setelah pajanan terjadi. Makin cepat pengobatan, maka lebih baik. Pengobatan memakai PEP ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini serius dan tidak ada jaminan bahwa pengobatan ini akan berhasil. PEP melibatkan obat-obatan yang sama seperti pada orang yang sudah dites positif HIV. Obat ini bisa Anda dapatkan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual (IMS) atau di rumah sakit.

 

Hasil Tes Positif HIV
Jika hasil tes positif atau reaktif berarti kita terinfeksi HIV. Hasil tes ini seharusnya disampaikan oleh penyuluh (konselor) atau pun dokter. Mereka akan memberi tahu dampaknya pada kehidupan sehari-hari dan bagaimana menghadapi situasi yang terjadi saat itu. Tes darah akan dilakukan secara teratur untuk mengawasi perkembangan virus sebelum memulai pengobatan. Pengobatan dilakukan setelah virus mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Ini bisa ditentukan dengan mengukur tingkat sel CD4 (sel yang bertugas melawan infeksi) dalam darah.

Pengobatan biasanya disarankan setelah CD4 di bawah 350, entah terjadi gejala atau tidak. Jika CD4 sudah mendekati 350, disarankan untuk melakukan pengobatan secepatnya. Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tingkat virus HIV dalam darah. Ini juga untuk mencegah atau menunda penyakit yang terkait dengan HIV. Kemungkinan untuk menyebarkannya juga menjadi lebih kecil.

Keterlibatan Penyakit Lain
Bagi penderita hepatitis B dan hepatitis C yang juga terinfeksi HIV, pengobatan disarankan ketika angka CD4 di bawah 500. Jika penderita HIV sedang menjalani radioterapi atau kemoterapi yang akan menekan sistem kekebalan tubuh, pengobatan dilakukan dengan angka CD4 berapa pun. Atau ketika Anda juga menderita penyakit lain seperti TB, penyakit ginjal, dan penyakit otak. 

obat hiv tradisional

Obat-obatan Antiretroviral
Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV. Obat-obatan ini tidak membunuh virus, tapi memperlambat pertumbuhan virus. HIV bisa mudah beradaptasi dan kebal terhadap satu golongan ARV. Oleh karena itu, kombinasi golongan ARV akan diberikan pada penderita. Beberapa golongan ARV adalah:

  • NNRTI (Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Jenis ARV ini akan bekerja dengan menghilangkan protein yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri.
  • NRTI (Nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Golongan ARV ini menghambat perkembangan HIV di dalam sel tubuh.
  • Protease inhibitors. ARV jenis ini akan menghilangkan protease, jenis protein yang juga dibutuhkan HIV untuk memperbanyak diri.
    Entry inhibitors. ARV jenis ini akan menghalangi HIV untuk memasuki sel-sel CD4.
  • Integrase inhibitors. Jenis ARV ini akan menghilangkan integrase, protein yang digunakan HIV untuk memasukkan materi genetik ke dalam sel-sel CD4.
  • Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama terapi antiretroviral (ART). Biasanya pasien akan diberikan tiga golongan obat ARV. Kombinasi obat ARV yang diberikan berbeda-beda pada tiap-tiap orang, jadi jenis pengobatan ini bersifat pribadi atau khusus.

Beberapa obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil. Begitu pengobatan HIV dimulai, mungkin obat ini harus dikonsumsi seumur hidup. Jika satu kombinasi ARV tidak berhasil, mungkin perlu beralih ke kombinasi ARV lainnya.Penggabungan beberapa tipe pengobatan untuk mengatasi infeksi HIV bisa menimbulkan reaksi dan efek samping yang tidak terduga. Selalu konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat yang lain.